Sebagaisuatu symbol keselematan peradaban manusia dunia, AULIALLAH senantiasa selalu berupaya untuk berbuat sebaik baiknya – agar peradaban manusia yang terselamatkan dapat lebih baik lagi. Selama AULIALLAH MENDUDDA, memang gempa bumi, bencana alam, peperangan , musibah dunia silih berganti dan menelan banyak korban.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana telah difahami bahwa pedoman hidup seorang mu'min adalah Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW atau hadits yang shahih. Kitab hadits yang telah disepakati oleh ulama hadits adalah Shahih Bukhari yaitu kumpulan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari 194-265 H dan Shahih Muslim yang disusun oleh Imam Muslim 204-261 H. Kedua kitab hadits tersebut adalah himpunan hadits-hadits Rasulullah SAW yang paling shahih. Lebih dari itu, semua hadits yang disepakati oleh kedua imam tersebut adalah hadits dengan tingkat keshahihan tertinggi. Yang dimaksud dengan kesepakatan antara Al-Bukhari dan Muslim adalah kesepakatan atas takhrij induk hadits dari segi nama sahabatnya, meskipun ada perbedaan dalam segi redaksinya. Demikian ditegaskan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar, seorang ahli hadits bertaraf internasional. Kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan adalah kitab referensi himpunan hadits shahih yang telah disepakati oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, biasa disebut Shahihain atau Muttafaq Alaihi. Kitab ini disusun oleh yang dihimpun oleh Muhammad Fuad Abdul Baqi. Kelebihan kitab ini yang tidak ditemukan pada kitab yang lainnya adalah digabungkannya hadits Shahih Al-Bukhari yang teksnya paling sesuai dengan teks hadits yang ada dalam Shahih Muslim menjadi satu kitab. Kitab ini meliputi berbagai masalah dalam agama Islam. Dan yang lebih penting lagi karena kitab ini pilihan yang disepakati dalam dari dua Kitab yang sudah shahih, maka hadits-hadits yang ada dalam kitab ini benar-benar tidak diragukan kesahihahnya. Oleh karena itu, untuk memahami sunnah Rasulullah SAW minimal kita mesti membaca kitab ini. B. Rumusan Masalah 1. Siapakah penyusun Kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan? 2. Apa metode yang di gunakan dalam penyusunan Kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan? 3. Apa Isi kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan? C. Tujuan Perumusan Masalah 1. Mengetahui nama dan biografi penyusun Kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan 2. Mengetahui metode yang di gunakan dalam penyusunan Kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan 3. Mengetahui isi kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan BAB II PEMBAHASAN A. Biografi Pengarang Kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan Kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan di tulis oleh Muhammad Fuadi bin Abdul Baqi bin Sholih bin Muhammad. Beliau lahir di Mesir di desa Balqilyubiyah[1] 3 Jumadil ula 1299 H atau 3 maret 1882[2] dan tumbuh besar di kairo. Beliau meninggal di kairo 1388 H[3]. Kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan di susun pada tahun kurang lebih 1949 M atau 1328 H. Masa kecil beliau di pergunakan untuk menuntut Ilmu, hal ini di tunjukkan dengan bergurunya ia bersama keluarganya ke Sudan selama lima tahun. Kemudian setelah dewasa Fuad Abdul Baqi mengajar di sekolah-sekolah sekitar kota Kaherah. Setelah itu, fuad Abdul baqi pula menjadi tenaga penterjemah bahasa arab dari bahasa Prancis di kota yang sama, yaitu Kaherah. Setelah giat mengajar, akhirnya Muhammad Fuadi bin Abdul Baqi memutuskan untuk mengundurkan diri lalu memusatkan dirinya di bidang penulisan kitab-kitab maupun indeks-indeks. Diantaranya * Kitab “Miftah Kunuz al-Sunnah” kitab ini dikarang dan disusun oleh Wensinck 1939 seorang orientalis Belanda yang telah diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Arab adalah satu sumbangan beliau di samping usahanya untuk memepelajari usaha tersebut.[4] * Kitab “Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Qur’an”. * Kitab “Mu’jam Gharib al-Qur’an”. * Indeks untuk kitab “Muwatta’ Imam Malik”. Ia menyebut permulaan hadits dan didepannya diisyaratkan nomor halaman yang terdapat kitab tersebut. * Indeks untuk kitab “Sunan Ibn Majah”, * Kitab fahros liahadits shohih Muslim al-Qouliyah, yakni kitab yang memuat indeks untuk kitab “Sahih Muslim” di samping sedikit uraian-uraian yang terkait[5]. Kitab ini disusun berdasarkan permulaan hadits-hadits qauli dalam kitab shahih Muslim berdasar sistematika kamus dikaitkan dengan kata-kata awal matan hadits dan menyebut di depan kata tiap hadits nomor halaman.[6] * Kitab “al-Lu’lu’ wa al-Marjan fi Ma Ittafaqa ala Syaikhan” yaitu Himpunan hadis yang disepakati oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, setebal 3 juz dalam 1 jilid yang sedang dibahas dalam makalah ini. B. Metode Penyusunan Kitab Al-Lu’lu’ Wal Marjan Shahih Al-Lu’lu’ Bukhari Wal Marjan Muslim adalah kitab referensi himpunan hadits yang paling tinggi tingkat keshahihannya yang berisi hadits-hadits yang disepakati oleh dua orang imam terkemuka ahli hadits, yakni Al-Bukhari 194-265 H dan Muslim 204-261 H. Imam Taqiyudin Abu Umar Utsman bin Abdurrohman bin Utsman bin Musa bin Abi Nashr Asysyahrazuri Asy-Syafi'i Ibn Ashsholaah membagi tingkat Hadits Shahih dalam tujuh tingkat 1. Sahih muttafaq alaihi, disepakati oleh Bukhari - Muslim. 2. Sahih hanya diriwayatkan oleh Bukhari. 3. Sahih hanya diriwayatkan oleh Muslim. 4. Sahih menurut syarat yang ditentukan oleh Bukhari dan Muslim, tetapi keduanya tidak meriwayatkan hadits itu. 5. Sahih hanya menurut syarat Bukhari, tetapi ia tidak meriwayatkannya. 6. Sahih hanya menurut syarat Muslim, tetapi ia tidak meriwayatkannya. 7. Sahih menurut riwayat lain-lainnya tidak menurut syarat keduanya[7]. Kesemuanya ini termasuk hadits sahih yang dapat diterima oleh ummat Islam dalam menentukan hokum. Kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan di susun berdasarkan urutan-urutan kitab shoheh muslim secara bagus. Kemudian beliau mengambil nama kitab-kitab dan bab-bab serta nomor-nomornya dari shoheh muslim. Dan mengambil nash Al-Hadits dari Shoheh Al-Bukhori yang telah disepakati oleh Imam Muslim. Dan di dalam kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan di sebutkan nash hadis Imam Bukhari yang hampir menyerupai nash hadits yang telah di sepakati oleh Imam Muslim[8]. Kelebihan kitab ini yang tidak ditemukan pada kitab yang lainnya adalah digabungnya hadits Shahih Al Bukhari yang teksnya paling sesuai dengan teks hadits yang ada dalam Shahih Muslim menjadi satu kitab. Al Hafizh Ibnu Hajar, ulama ahli hadits bertaraf internasional menyatakan, bahwa yang dimaksud dengan kesepakatan antara Al Bukhari dan Muslim ialah kesepakatan atas takhrij induk hadits dari segi nama sahabatnya, meskipun ada perbedaan dalam segi redaksinya[9]. Misalnya hadits Bukhary yang bersanadkan Isma’il dari Malik dari Tsaur bin Zaid dari Abi’il Ghais dan Abu Hurairah berkata قال النبي صلى الله عليه وسلم " الساعي على الأرملة والمسكين كالمجاهد في سبيل الله , أو كالذي يصوم النهار ويقوم الليل " “Orang yang memelihara janda dan orang miskin, bagaikan pejuang sabilillah atau bagaikan orangyang berpuasa di siang hari dan bertahajud di malam hari”. Kemudian bandingkan dengan hadits Muslim yang bersanadkan Abdullah bin Masalamah dari Malik dari Tsaur bin Zaid dari Abi’l Ghais dan Abu hurairah berkata قال النبي صلى الله عليه وسلم " الساعي على الأرملة والمسكين كالمجاهد في سبيل الله , وأحسِبُهُ كالقَائِمِ لايفترُ , وكالصائمِ لايفطرُ " “Orang yang memelihara janda dan orang miskin, bagaikan pejuang sabilillah dan aku menganggapnya bagaikan orang yang tiada henti-hentinya bertahajud di malam hari dan bagaikan puasa tanpa berbuka” Walaupun kedua hadits Bukhary dan Muslim diatas bersanadkan dan redaksinya berlainan, namun karena adanya persamaan dalam perawi pertama yaitu sahabat, maka kedua hadits tersebut tetap disebut dengan Muttafaq Alaih.[10] Istilah Muttafaq Alaih bukan bararti telah mendapatkan permufakatan oleh seluruh umat Islam namun menurut Ibnu shalah bahwa hadits tersebut harus diterima oleh seluruh umat Islam, disebabkan sebagian besar keshahihannya sudah diterima oleh sebagian besar umat Islam.[11] Sebagai contoh penyusunan hadits seperti hadits Imam Bukhari meriwayatkan Hadis الأعمال بالنية dalam tujuh tempat 1. عن عمر بن الخطاب رضى الله عنه قال سمعت رسول الله يقول إنما الأعمال بالنية, وأنما لكل امرئ مانوى, فمن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها, أو إلى امرأة بنحكها, فهجرته إلى ما هاجر إليه 2. في 2- كتاب الإيمان, 41- باب ماجاء أن الأعمال بالنية عن عمر بن الخطاب رضى الله عنه أن رسول الله قال الأعمال بالنية, ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها, أو امرأة يتزوجها, فهجرته إلى ما هاجر إليه 3. في 49- كتاب العتق, 6- باب الخطأ والنسيان في العناقة والطلاق عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه, عن النبي قال الأعمال بالنية, ولامرئ ما نوى, فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله, فهجرته إلى الله ورسوله, ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها, أو امرأة يتزوجها, فهجرته إلى ما هاجر إليه 4. في 63- كتاب الأنصار, 45- باب هجرة النبي ص. م. واصحابه في المدينة. عن عمر بن الخطاب رضى الله عنه قال سمعت رسول الله يقول الأعمال بالنية, فمن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها, أو امرأة يتزوجها, فهجرته إلى ما هاجر إليه, ومن كانت هجرته إلى الله ورسوله, فهجرته إلى الله ورسوله 5. في 67- كتاب النكاح, 5- باب من هاجر أو عمل خيرا لتزويج امرأة فله ما نوى عن عمر بن الخطاب رضى الله عنه قال قال النبي ص. م. العمل بالنية, وإنما لامرئ ما نوى, فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله, فهجرته إلى الله ورسوله ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها, أو امرأة ينكحها, فهجرته إلى ما هاجر إليه[12] 6. في 83- كتاب الأيمان والنذور, 23- باب النية في الأيمان عن عمر بن الخطاب رضى الله عنه قال سمعت رسول الله يقول إنما الأعمال بالنية, وإنما لامرئ مانوى, فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله, فهجرته إلى الله ورسوله, ومن هاجر إلى دنيا يصيبها, أو امرأة يتزوجها, فهجرته إلى ما هاجر إليه 7. في 90- كتاب الحيل, 1- باب في ترك الحيل عن عمر بن الخطاب رضى الله عنه قال سمعت النبي يقول أيها الناس, إنما الأعمال بالنية, وإنما لامرئ مانوى, فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله, فهجرته إلى الله ورسوله, ومن هاجر إلى دنيا يصيبها, أو امرأة يتزوجها, فهجرته إلى ما هاجر إليه Imam Muslim telah meriwayatkan hadits ini dengan teks yang ada dalam kitab الإمارة 33, bab إنما الأعمال بالنية 45, nomor hadits 155. عن عمر بن الخطاب رضى الله عنه قال قال رسول الله ص. م. إنما الأعمال بالنية, وإنما لامرئ مانوى, فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله, فهجرته إلى الله ورسوله, ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها, أو امرأة يتزوجها, فهجرته إلى ما هاجر إليه Teks ini tidak sesuai kecuali terhadap hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Al-Iman wa An-Nudzur.[13] Kitab ini meliputi berbagai masalah dalam agama Islam. Dan yang lebih penting lagi karena kitab ini pilihan yang disepakati dalam dari dua Kitab yang sudah shahih, maka hadits-hadits yang ada dalam kitab ini benar-benar tidak diragukan kesahihahnya[14]. Al-Lu’luk wa Al-Marjan fi Ma Ittafaqa alaihi Syaikhan dalam penyusunannya, Syekh Muhammad Fuad Abdul Baqi menulis kitab ini sebagaimana sistematika Shahih Muslim, karena Muslim mengumpulkan hadis yang terkait dengan satu tema tertentu dalam satu bab. Di samping itu, terkadang Al-Bukhari memenggal redaksi hadis dan diletakkan di beberapa bab yang berbeda. Beliau melakukan hal ini dalam rangka ber-istidlal dengan hadis tersebut untuk menguatkan judul bab yang beliau tetapkan. Sementara, teks hadisnya, beliau pilih dari Shahih Al-Bukhari. Beliau menempatkan hadis Shahih Al-Bukhari pada judul bab dari Shahih Muslim. Kemudian, beliau memberi keterangan “Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam bab demikian”. Jumlah hadis dalam kitab Al-Lukluk wa Al-Marjan adalah sebanyak 1906 hadis[15]. Kitab ini diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia oleh H Salim Bahreisy. Dan penyusunan kitab ini disebabkan penterjamah merasa adanya kewajiban kepada setiap muslim sebagaimana yang tersebut dalam ayat 187 surat Al-Imran, juga dalam sabda Nabi Muhammad saw "Ballighu anni walau ayah" Sampaikan apa yang kalian dapat dariku walau hanya se-ayat. Disamping adanya keinginan membuat suatu amal jariyah yang berguna seterusnya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw "Ilmun yuntafa'u bihi" Ilmu pengetahuan yang berguna [16]. C. Isi kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan Kitab ini adalah panduan bagi setiap Muslim dalam menapaki jalan hidupnya di dunia ini. Kitab Lu’lu’ Wal Marjan berisi kumpulan hadist-hadist shohih dari Bukhari dan Muslim yang terdiri dari tiga juz, 54 Kitab, dan 1906 buah Hadist. Berikut isi dari kitab Lu’lu Wal Marjan Juz pertama berisi tentang Kitab Iman, Thaharah, Haidh Datang bulan, Sholat, Masjid, dan ketentuan Sholat, Sholat para Musafir dan qosornya, Jum’at, Sholat 2 hari Raya, Sholat Istisqa’, Sholat Khusuf, Janaiz dan zakat. Juz Kedua berisi tentang Puasa, I’tikaf, Haji, Nikah, Menyusui, Talak, Li’an, Pembebasan Budak al-atik, Jual beli, Musaqaf Persewaan Tanah, Faraidh Warisan, Al-habbath, Wasiat, Nazar, Al-Aiman Sumpah, Taqsim, Al-Hudud Hukum atas kejahatan, Al-Aqdiyyah, Al-Luqthah Barang Temuan di Jalan, Jihad, Al-Imarah Pemerintahan dan Penyembelihan Hewan Qurban. Juz Ketiga berisi tentang Al-Udhiyyah Berkorban, Al-Asrabah Minuman, Pakaian dan Perhiasan, Adab Tata Tertib, As-Salam, Tuntunan penggunaan kata-kata sopan, Sya’ir Sajak, Mimpi, Al-fadhail, adab sopan santun dan silahturahmi, Qadar, Ilmu- Zikir-Doa-Taubat dan Istigfar, Taubat, Sifat-sifat munafik, Syurga dan kenikmatannya, Tanda-tanda Kiamat, Zuhud dan Tawaddu’ dan Tafsir[17]. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan di tulis oleh Muhammad Fuadi bin Abdul Baqi bin Sholih bin Muhammad. Beliau lahir di Mesir di desa Balqilyubiyah 3 Jumadil ula 1299 H atau 3 maret 1882 dan tumbuh besar di kairo. Beliau belajar di beberapa sekolah dan kemudian bekerja sebagai penerjemah dari bahasa perancis di bank pertanian 1933-1905. 2. Kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan di susun berdasarkan urutan-urutan kitab shoheh muslim secara bagus. Kemudian beliau mengambil nama kitab-kitab dan bab-bab serta nomor-nomornya dari shoheh muslim. Dan mengambil nash al hadits dari shoheh al-Bukhori yang telah disepakati oleh imam muslim. Dan di dalam kitab Al-Lu’lu’ wal Marjan di sebutkan nash hadis bukhari yang hampir menyerupai nash hadits yang telah di sepakati oleh muslim. 3. Kitab Lu’lu’ Wal Marjan berisi kumpulan hadist-hadist shohih dari Bukhari dan Muslim yang terdiri dari tiga juz, 54 Kitab, dan 1906 buah Hadist. DAFTAR PUSTAKA Abdu Al-Baqi, Muhammad Fuadi, Al-Lu’lu’ Wal Marjan, Maktabah Syamilah,- Abdu Al-Baqi, Muhammad Fuadi, Al-Lu’lu’ wa Al-Marjan, Kairo Darul Hadis Rahman, Fatchur, Ikhtisar Musthalah Hadits, Bandung Al-Ma’arif,1974, Mahmud Al-Thohhan, Dasar-Dasar Ilmu Takhrij dan Studi Sanad, pent. Aqil Husin al-Munawar & Masykur Hakim,Semarang Dina Utama, 1995, [1] Muhammad Fuadi bin Abdul Baqi bin Sholih bin Muhammad, Al-Lu’lu’ Wal Marjan, Maktabah Syamilah,- [3] Muhammad Fuadi bin Abdul Baqi bin Sholih bin Muhammad, Al-Lu’lu’ Wal Marjan, Maktabah Syamilah,- [4] Mahmud Al-Thohhan, Dasar-Dasar Ilmu Takhrij dan Studi Sanad, pent. Aqil Husin al-Munawar & Masykur Hakim,Semarang Dina Utama, 1995, [6]Mahmud Al-Thohhan, Dasar-Dasar Ilmu Takhrij dan Studi Sanad, pent. Aqil Husin al-Munawar & Masykur Hakim,Semarang Dina Utama, 1995, [7] Muhammad Fuadi Abdul Al-Baqi, Al-Lu’lu’ wa Al-Marjan, Kairo Darul Hadis. h. 9; lihat juga Fatchur Rahman, Ikhtisar Musthalah Hadits, Bandung Al-Ma’arif,1974, h. 124-127 [8] Muhammad Fuadi bin Abdul Baqi bin Sholih bin Muhammad, Al-Lu’lu’ Wal Marjan, Maktabah Syamilah,- [10] Fatchur Rahman, Ikhtisar Musthalah Hadits, Bandung Al-Ma’arif,1974, h. 125 [12] Muhammad Fuadi Abdul Al-Baqi, Al-Lu’lu’ wa Al-Marjan, Kairo, Darul Hadis, h. 8 [17] Muhammad Fuadi Abdul Al-Baqi, , Al-Lu’lu’ wa Al-Marjan, KairoDarul Hadis Yohanesmenunjuk kepada Yesus. 1:29-34. 29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ”Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. 30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. 31 Dan aku sendiri pun LukLuk Wal Marjan. Aku juga diminta merukyah pasangan dengan sisa 6 atau kita sebut satrio wirang. masalahnya ada pada keimanan masing-masing. Di dalam diri masing-masing manusia ada dua pihak yang selalu melekat yaitu jin dan malaikat. maka setelah sholat isya' sebelum melakukan hub suami istri baca

DanMaria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya" (Luk 1:46-56), demikian kutipan Warta Gembira hari ini. Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

IbnuJarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehu­bungan dengan makna firman-Nya: tidak ada yang mengetahui jumlah (bilangan) mereka kecuali sedikit. (Al-Kahfi: 22) Ibnu Abbas mengatakan, "Saya . 89 470 441 431 26 405 102 167

luk luk wal marjan artinya