Hanum N.2017. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Kota Kuala Simpang, Jurnal Samudra Ekonomika, Volume 1, No 1. 2019. Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Sunday Morning Purwokerto. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi (JEBA) Volume 21 Nomor 02. Simanjuntak, P. 2001
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh minat dan motivasi usaha terhadap keberhasilan usaha para wirausaha muda di Kota Langsa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan populasi yang tidak diketahui. Sampel yang dipilih dengan teknik purposive sampling berjumlah 125 responden. Temuan penelitian dibuktikan dengan melakukan analisis regresi linier berganda yaitu Y = α +β1X1 + β2X2 + e. Hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan SPSS versi 16 dan hasilnya menunjukkan bahwa minat usaha secara parsial berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Namun motivasi usaha secara parsial justru tidak berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Sedangkan minat usaha dan motivasi usaha secara bersama-sama simultan berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha. Koefesien determinasi R2 yang diperoleh hanya sebesar 0,04 yang artinya hanya 4% keberhasilan usaha dipengaruhi oleh minat dan motivasi usahanya. Sedangkan sisanya sebesar 96%, keberhasilan usaha dipengaruhi oleh variabel lain di luar dari variabel penelitian ini. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Dyah Ayu Ardiyanti & Zulkarnen Mora Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha terhadap …. 168 P-ISSN 2089-1989 E-ISSN 2614-1523 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 2 JULI 2019 Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha terhadap Keberhasilan Usaha Wirausaha Muda di Kota Langsa Dyah Ayu Ardiyanti Fakultas Ekonomi Universitas Samudra, Langsa e-mail Zulkarnen Mora Fakultas Ekonomi Universitas Samudra, Langsa e-mail Abstract This research aims to determine whether there is an influence of interest and motivation towards the success of the business of young entrepreneurs in the City of Langsa. The methodology of this research is a quantitative method with an unknown population. The sample chosen used purposive sampling technique amounted to 125 respondents. The research invention are proven by conducting multiple linear regression analysis that is Y = α +β1X1 + β2X2 + e. The results of the study were obtained using SPSS version 16 and the results showed that business interest partially affected the success of the business. But partially business motivation does not affect the success of the business. Whereas business interests and business motivation simultaneous have a positive effect on business success. Coefficient of determination R2 obtained is only which means that only 4% of business success is influenced by the business interests and business motivations. While the remaining 96%, business successfull depends on other variables outside of this research variable Keywords Business Interest, Business Motivation, Success of Business, Young Entrepreneurs. PENDAHULUAN Dewasa ini jenis usaha mikro, kecil dan menengah UMKM mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi serta pemerataan pendapatan, kelompok usaha itu juga sangat bermanfaat dari sisi penyerapan tenaga kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS Kota Langsa, diketahui jumlah penduduk kota Langsa tahun 2017 adalah sebanyak jiwa dengan kelompok usia produktif usia 15 – 64 tahun berjumlah jiwa. Pada tahun yang sama, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Kota Langsa sebesar 70,84 persen dan Tingkat Pengangguran Terbuka TPT sebesar 7,03 persen, lebih baik daripada tahun 2015 yaitu dengan TPAK sebesar 63,43 persen dan TPT sebesar 8,55 persen. Dari data juga diperoleh bahwa jumlah pengangguran di Kota Langsa banyak disumbang dari lulusan SMA umum, yaitu sebanyak 60,69 persen. Data yang telah diuraikan tersebut menunjukkan terjadi penurunan jumlah pengangguran sebesar 1,52 persen. Kondisi ini diharapkan dapat terus mengalami peningkatan sehingga angka pengangguran dapat semakin ditekan. Salah satu penyebab menurunnya tingkat pengangguran tersebut adalah karena meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada kategori penyediaan akomodasi dan makan Dyah Ayu Ardiyanti & Zulkarnen Mora Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha terhadap …. 169 P-ISSN 2089-1989 E-ISSN 2614-1523 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 2 JULI 2019 minum secara signifikan. Kategori ini mencatat laju pertumbuhan positif sebesar 14,63 persen pada tahun 2017. Meningkat apabila dibandingkan tahun 2016 yang tumbuh sebesar 11,12 persen. Hadirnya para wirausahawan baru pada kategori ini dapat dijadikan sebagai bukti nyata bahwa usaha jenis mikro, kecil dan menengah UMKM mampu mengurangi tingkat pengangguran yang ada. Selain itu, hadirnya para wirausahawan baru yang didominasi wirausaha muda dengan rentang usia antara 15 – 39 tahun ini juga diharapkan bersifat jangka panjang sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi para pengangguran terutama dari kalangan lulusan SMU/SMK. Hal ini merupakan suatu kondisi yang sangat baik dikarenakan kehadiran para wirausahawan muda dapat memberi warna baru bagi dunia kewirausahaan dengan semangat jiwa mudanya. Pada jenjang usia ini biasanya beragam inovasi dan kreativitas bermunculan dilatarbelakangi oleh rasa tidak puas terhadap suatu hal atau ada hal-hal yang tidak sesuai dengan harapannya. Di sisi lain, keberanian seseorang untuk mendirikan usaha sendiri wirausaha sering kali terdorong oleh motivasi pribadi sehingga dapat membangkitkan minat untuk mulai mencoba berwirausaha. Pengertian Wirausaha Hendro 2011 menyebutkan bahwa wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah melakukan kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi. Sedangkan Alma 2013 mendefinisikan wirausaha sebagai orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang tersebut. Hampir serupa dengan yang dikemukakan oleh Wibowo 2011 bahwa wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya, dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Jadi wirausaha adalah seseorang yang mampu menciptakan sesuatu yang baru baik barang ataupun jasa dalam suatu organisasi dan mampu mendobrak sistem ekonomi yang ada. Berwirausaha kareanya adalah salah satu cara untuk membangun, memiliki, dan menjalankan usaha agar dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Minat Usaha Pengertian minat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah kecende-rungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan. Minat seseorang terhadap sesuatu obyek yang biasanya diawali dari kecenderungan hati seseorang terhadap obyek tertentu. Santoso 1993 dalam Agustina dan Sularto, 2011 memberi definisi minat wirausaha sebagai gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang dikarenakan membawa manfaat bagi dirinya. Sejalan dengan itu, Mustofa 2014 mengemukakan bahwa minat berwirausaha merupakan pemusatan perhatian pada wirausaha karena adanya rasa suka dan disertai keinginan mempelajari, mengetahui dan membuktikan lebih lanjut terhadap wirausaha. Seseorang yang berminat terhadap wirausaha akan memiliki kecenderungan hati untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur, menang-gung risiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya tersebut Subandono, 2017. Alma 2013 mengemukakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha, yaitu faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan pendidikan, dan faktor kepribadian. Jadi minat akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Karena pada dasar nya, minat merupakan penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar pribadi sehingga kedudukan minat tidaklah stabil. Hal ini karena dalam kondisi-kondisi tertentu, minat dapat berubah-ubah, tergantung kepada factor-faktor yang dinilai mempengaruhinya. Nursalina 2018 dalam penelitiannya di Kota Makassar menyebutkan bahwa minat berwirausaha mempunyai pengaruh yang positif terhadap keberhasilan usaha mikro kecil berbasis ekonomi kreatif. Oleh karena minat merupakan sesuatu hal yang sangat Dyah Ayu Ardiyanti & Zulkarnen Mora Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha terhadap …. 170 P-ISSN 2089-1989 E-ISSN 2614-1523 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 2 JULI 2019 menentukan dalam setiap usaha, maka minat perlu ditumbuhkembangkan pada diri setiap wirausahawan. Aidha, 2016. Karena minat berwirausaha tidak selalu terbentuk secara otomatis sejak lahir, melainkan dapat di-tumbuhkan melalui pendidikan dan pelatihan. Motivasi Usaha Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Sunyoto 2012, motivasi merupakan suatu unsur perangsang keinginan want daya penggerak kemauan bekerja seseorang terhadap tujuan tertentu yang ingin dicapai. Peran motivasi dalam berwirausaha dapat dianalogikan sebagai bahan bakar penggerak mesin. Motivasi usaha yang memadai akan mendorong untuk berperilaku aktif dalam berwirausaha. Sedangkan menurut Handoko 2012, motivasi adalah kegiatan yang berakibat, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia. Dalam konteks kewirausahaan, Wikanso 2013 mengemukakan bahwa motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan elemen daya penggerak di dalam diri seorang wirausaha yang menimbulkan kegiatan wirausaha yang menjamin kelangsungan dari kegiatan wirausaha dan yang memberi arah pada kegiatan wirausaha tersebut sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Selanjutnya Gemima et al. 2016 mengatakan bahwa motivasi usaha merupakan suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu. Motivasi berwirausaha adalah dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk memulai mengaktualisasi potensi diri dalam berfikir kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk baru serta bernilai tambah guna kepentingan bersama Huarng et al,. 2018. Seorng Wirausaha akan muncul ketika individu tersebut berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Membuat seseorang menjadi berani mengembangkan usaha dan idenya melalui motivasi berwirausaha yang kuat Minola et al., 2016. Dua hal tersebut harus saling berhubungan agar tercipta wirausaha yang kuat dan tangguh serta berkualitas Astiti, 2014. Dalam motivasi terdapat hubungan sistematik antara suatu respons atau suatu himpunan respon dan keadaan dorongan tertentu yang terdiri dari motif, harapan, insentif, laba, kebebasan, impian personal dan kemandirian Fahmi, 2014. Hal ini berarti bahwa dengan berwirausaha seseorang akan termotivasi memperoleh imbalan minimal dalam bentuk laba, kebebasan, impian personal yang mungkin menjadi kenyataan dan kemandirian di samping memiliki peluang pengembangan usaha serta peluang untuk mengendalikan nasibnya sendiri. Sebagaimana dijelaskan oleh Venesaar 2006 bahwa motivasi seseorang menjadi wirausaha dibagi dalam tiga dimensi. Dimensi pertama adalah Ambition for Freedom, yaitu aktivitas lebih bebas, memiliki usaha sendiri, menjadi lebih dihormati, terdepan dalam menerapkan ide baru, serta mengembangkan hobi dalam bisnis. Dimensi kedua adalah Self-Realisation, yaitu memperoleh posisi yang lebih baik dalam masyarakat, merasakan tantangan, memotivasi dan memimpin orang lain, melanjutkan tradisi keluarga, meng-implementasikan ide ataupun berinovasi, serta mengikuti orang lain. Dimensi ketiga adalah Pushing Factors, yaitu kehilangan pekerjaan, memperoleh pendapatan yang lebih baik, serta tidak puas dengan pekerjaan. Jadi motivasi usaha dapat dimaknai sebagai suatu rangsangan yang dapat men-dorong seseorang untuk melakukan usaha yang dilakukan dengan penuh semangat, kreatif, inovatif serta berani mengambil risiko dalam rangka memperoleh keuntungan, baik berupa uang laba maupun kepuasan diri. Faktor-faktor yang dinilai mempengaruhi motivasi berwirausaha menurut Tuskeroh 2013 antara lain adalah 1 Rasa percaya diri; 2 Inovatif; 3 Memiliki jiwa kepemimpinan; 4 Efektif dan efisien; serta 5 Berorientasi masa depan. Penelitian dilakukan Ie dan Visantia 2013 menunjukkan bahwa efikasi diri dan motivasi berpengaruh secara simultan dan Dyah Ayu Ardiyanti & Zulkarnen Mora Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha terhadap …. 171 P-ISSN 2089-1989 E-ISSN 2614-1523 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 2 JULI 2019 parsial terhadap keberhasilan usaha pada pemilik toko pakaian di Pusat Grosir Metro Tanah Abang Jakarta. Hasil yang sama juga diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Daulay 2012 bahwa efikasi diri dan motivasi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keberhasilan usaha pada usaha fotocopy dan alat tulis kantor di Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Pada intinya, motivasi merupakan salah satu faktor keberhasilan wirausaha dalam menyelesaikan tugasnya Schaltegger & Burritt, 2018; Carsrud et al., 2017. Semakin besar motivasi maka semakin besar kesuksesan yang bisa dicapai. Faktor-faktor pendorong disebut juga faktor penyebab kepuasan. Adanya kepuasan akan menambah semangat untuk melaksanakan aktivitas. Keberhasilan Usaha Pengertian tentang Keberhasilan usaha menurut Departemen Koperasi dan UKM 2007 merupakan suatu kondisi atau keadaan bertambah majunya suatu maksud dalam suatu kegiatan yang dilihat dari volume usaha, nett asset dan laba bersih. Dari pengertian itu, keberhasilan usaha dapat diartikan suatu kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran agar terjadi perubahan yang lebih baik atau bertambah maju, baik dari segi kualitatif maupun kuantitatif sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Menurut Suryana 2009, indikator keberhasilan usaha meliputi 1 modal; 2 pendapatan; 3 volume penjualan; 4 output produksi; dan, 5 tenaga kerja. Selanjutnya Suryana 2013 juga mengemukakan tiga faktor yang menjadi penyebab keberhasilan seorang wirausaha, seperti a Kemampuan dan kemauan; b Tekad yang kuat dan kerja keras; serta, 3 Kesempatan dan peluang. Dalam penelitiannya, Muzaki 2016 memperoleh hasil bahwa minat dan motivasi usaha berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan usaha pada UMKM Desa Jarak Kecamatan Plosoklaten di Kabupaten Kediri. Dengan demikian, hal mendasar yang paling dibutuhkan oleh para wirausaha muda adalah motivasi serta minat yang tinggi agar keberlangsungan hidup usaha yang dijalan-kannya dapat lebih berumur panjang. Motivasi serta minat itu dapat dipupuk secara terus menerus melalui berbagai penguatan yang mampu menjaga konsistensi dan kestabilannya Jonker & Baumgartner, 2017; Barba-Sánchez & Atienza-Sahuquillo, 2017. Jika kelangsungan hidup usaha mereka bersifat jangka panjang, maka kehadiran para wirausahawan muda di kota Langsa ini dapat membantu kondisi perekonomian masyarakat secara langsung serta berdampak kepada menurunnya tingkat pengangguran secara jangka panjang. Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minat dan motivasi usaha secara parsial ataupun simultan terhadap tingkat keberhasilan usaha para wirausaha muda di Kota Langsa. Kerangka pemikiran dalam penelitian yang meliputi dua variabel bebas dan satu variabel terikat adalah seperti ditunjukkan dalam Gambar 1. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Dyah Ayu Ardiyanti & Zulkarnen Mora Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha terhadap …. 172 P-ISSN 2089-1989 E-ISSN 2614-1523 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 2 JULI 2019 Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka terdapat tiga hipotesis utama yang diuji dalam penelitian ini, yaitu H1 Minat usaha dan motivasi usaha secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha. H2 Minat usaha secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha. H3 Motivasi usaha secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kota Langsa Provinsi Aceh, tepatnya di Pusat Pasar Kota Langsa, Pertokoan Langsa Town Square LATOS serta Kawasan Pasar Malam Lapangan Merdeka. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan pusat-pusat kegiatan wirausaha yang terdapat di Kota Langsa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik deskriptif di mana indikator yang dijadikan tumpuan masalah variabel akan diuji dengan menggunakan uji statistik kemudian hasil uji statistik tersebut akan digunakan sebagai alat ukur pengaruh antar variabel penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan selanjutnya ditarik kesimpulan-nya. Sugiyono, 2014. Dalam penelitian ini populasi adalah para wirausahawan di Kota Langsa yang tidak diketahui jumlahnya. Sedangkan sampel, masih menurut Sugiyono 2014 adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti. Pada penelitian ini pengambilan sampel memakai teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pada pertimbangan tertentu. Sugiyono, 2014. Alasan digunakannya teknik purposive sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan yang telah ditentukan. Sampel dalam penelitian ini adalah wirausahawan muda dengan rentang usia 20–40 tahun yang telah menjalankan kegiatan usahanya selama minimal 2 tahun. Berdasarkan kriteria tersebut, umlah sampel yang diteliti diperoleh sebanyak 125 sampel. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan lembar pengamatan. Kuesioner yang disebar-kan telah diuji terlebih dahulu tingkat validitas dan reliabilitasnya. Pengujian ini dilakukan guna menghasilkan penelitian yang akurat dan konsisten berdasarkan hasil data kuesioner. Variabel penelitian yang diteliti menggunakan 2 dua jenis variabel. Pertama adalah variabel terikat dependent variable, yaitu variabel yang menjadi pusat perhatian utama penelitian, dimana dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha Y. Variabel bebas independent variable merupakan tipe variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik yang pengaruhnya bersifat positif ataupun negatif. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah minat usaha X1 dan motivasi usaha X2. Dalam penelitian ini data hasil dari kuesioner selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan menggunakan variabel terikat Y dan dua variabel bebas X1 dan X2 yang bertujuan untuk menguji hipotesis. Persamaan dari regresi yang digunakan adalah Y = α +β1X1 + β2X2 + e dimana Y = Keberhasilan Usaha α = Konstanta β1 β2 = Koefisien Regresi X1 = Minat Usaha X2 = Motivasi Usaha Koefisien determinasi R2 pada dasarnya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel terikat Ghozali, 2012. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas di dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Dyah Ayu Ardiyanti & Zulkarnen Mora Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha terhadap …. 173 P-ISSN 2089-1989 E-ISSN 2614-1523 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 2 JULI 2019 Pengujian hipotesis menggunakan uji F F-test maupun uji t t-test. Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Berikutnya, dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh parsial dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. HASIL ANALISIS Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner yang disebar kepada responden terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil pengujian validitas atas item-item kuesioner dirangkum pada Tabel 1. Berdasarkan hasil uji tersebut maka dinyatakan bahwa semua item yang diajukan dalam kuesioner kepada responden adalah valid dan bisa digunakan sebagai instrumen penelitian ini. Hal ini karena setiap item kuesioner memiliki nilai r-hitung > r-tabel, sehingga item yang bersangkutan dinyatakan terbukti valid. Berikutnya, dilakukan uji reliabilitas dimana hasil yang diperoleh terangkum dalam Tabel 2. Dari uji reliabilitas diketahui bahwa semua item pernyataan tentang variabel minat usaha, motivasi usaha dan keberhasilan usaha memiliki nilai Cronbach Alpha > 60. Sehingga berdasarkan pengujian keseluruhan variabel memenuhi reliabilitas, sehingga dinyatakan bahwa kuesioner bisa digunakan sebagai instrumen penelitian ini. Tabel 1. Hasil Uji Validitas Sumber Data Primer Diolah, 2019 Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Sumber Data Primer Diolah, 2019 Dyah Ayu Ardiyanti & Zulkarnen Mora Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha terhadap …. 174 P-ISSN 2089-1989 E-ISSN 2614-1523 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 2 JULI 2019 Tabel 3. Hasil Regresi Berganda dan Uji t Unstandardized Coefficients aDependent Variable Keberhasilan Usaha Sumber Data Primer Diolah, 2019 Hasil Analisis Regresi Berganda Berdasarkan hasil output SPSS seperti terlihat di dalam Tabel 3, maka diperoleh persamaan regresi bagi penelitian ini adalah Y = 14,078 + 0,195X1 + 0,134X2 + e Berdasarkan persamaan itu dapat dijabarkan beberapa hal. Pertama, hasil analisis menyatakan nilai Konstanta sebesar 14,078; yang berarti bahwa jika minat usaha dan motivasi usaha diasumsikan tetap maka keberhasilan usaha sebesar 14,078 satuan. Berikutnya, nilai koefisien regresi dari minat usaha X1 adalah sebesar 0,195 yang menyatakan bahwa variabel minat usaha memiliki arah hubungan yang positif terhadap keberhasilan usaha. Hasil itu juga bermakna bahwa jika minat usaha yang dimiliki individu mengalami kenaikan maka tingkat keberhasilan usahanya juga meningkat; sebaliknya, jika minat usaha yang dimiliki individu mengalami penurunan maka tingkat keberhasilan usahanya juga menurun. Ketiga, nilai koefisien regresi dari motivasi usaha X2 adalah sebesar 0,134 yang menyatakan bahwa variabel motivasi usaha memiliki arah hubungan yang positif terhadap keberhasilan usaha. Hasil itu juga bermakna bahwa jika motivasi usaha yang dimiliki individu mengalami kenaikan maka tingkat keberhasilan dari usahanya juga meningkat; sebaliknya, jika motivasi usaha yang dimiliki individu mengalami penurunan maka tingkat keberhasilan usahanya juga menurun. Hasil Uji t t-Test Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial uji t pada Tabel 3 maka dapat dijelaskan dua pembuktian. Pertama, hasil untuk variabel minat usaha X1 terhadap keberhasilan usaha Y menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,046 atau lebih kecil dari 0,05 α. Karena Sig. α maka dapat dinyatakan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel motivasi usaha tidak terbukti secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha. Dengan kata lain, variabel motivasi usaha terbukti secara parsial berpengaruh secara tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha. Secara ringkas, hasil uji t t-test terhadap kedua variabel bebsas yaitu minat usaha dan motivasi usaha memiliki hasil yang berbeda; dimana pada variabel minat usaha terdapat pengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha, sementara pada variabel motivasi usaha justru tidak berpengaruh terhadap keberhasilan usaha. Hasil Uji F F-Test Berdasarkan Tabel 4, hasil uji signifi-kansi atas pengaruh simultan Uji F diperoleh hasil dari perbandingan nilai Sig. dengan taraf signifikansi α adalah 0,048. Karena nilai Sig. < α lebih kecil dari 0,05 sig. 0,048 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya, variabel minat usaha X1 dan motivasi usaha X2 secara bersama-sama simultan terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, yaitu keberhasilan usaha Y. Dyah Ayu Ardiyanti & Zulkarnen Mora Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha terhadap …. 175 P-ISSN 2089-1989 E-ISSN 2614-1523 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 2 JULI 2019 Tabel 4. Hasil Uji F aPredictors Constant, Motivasi Usaha, Minat Usaha bDependent Variable Keberhasilan Usaha Sumber Data Primer Diolah, 2019 Tabel 5. Hasil Koefisien Determinasi Standard Error of the Estimate Sumber Data Primer Diolah, 2019 Hasil Koefisien Determinasi Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa nilai Adjust R Square adalah 0,040. Angka ini menunjukkan bahwa kedua variabel bebas yaitu minat dan motivasi usaha hanya berkontribusi atau memiliki pengaruh sebesar 4,0% terhadap keberhasilan suatu usaha. Sedangkan sisanya sebesar 96% menunjukkan bahwa keberhasilan usaha dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dicakup dalam model penelitian ini. Dari hasil perolehan nilai R2 yang rendah tersebut, maka dapat diketahi bahwa bagi para wirausaha muda di Kota Langsa ini, ada banyak faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan usaha selain minat dan motivasi usaha ini, misalnya modal, pemasaran dan penjualan, ataupun faktor peluang. Pembahasan Berdasarkan hasil kuesioner diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden setuju bahwa minat berwirausaha mereka muncul karena faktor-faktor yang mempengaruhinya, dimana dalam penelitian ini merupakan indikator variabelnya. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor lingkungan keluarga, faktor kepribadian, faktor lingkungan pendidikan. Dari total responden yang disurvei, sebagian besar menjawab bahwa minat usaha mereka lebih dominan muncul dikarenakan faktor lingkungan keluarga. Misalnya, karena kedua orangtuanya atau saudara terdekat orang tuanya berprofesi sebagai seorang pedagang wirausaha. Selain itu, faktor kepribadian juga memberikan andil atas minat berwirausaha, di mana orang-orang yang berkepribadian kuat, tangguh, tahan banting, tidak mudah menyerah akan memiliki minat usaha yang lebih besar dibandingkan yang tidak memiliki kepribadian tersebut. Minat usaha yang tinggi biasanya akan berkorelasi dengan tingkat keberhasilan usaha. Namun demikian, faktor lingkungan pendidikan ternyata hanya sedikit memberi andil dalam meningkatkan minat usaha. Kemungkinan hal ini disebabkan karena tidak adanya ataupun sedikit sekali materi pembelajaran yang diberikan pihak sekolah atau kampus yang berhubungan dengan dunia kewirausahaan. Sehingga para lulusan baru ini fresh graduate belum terlalu tertarik atau berminat untuk terjun langsung berwirausaha dan lebih memilih untuk bekerja menjadi karyawan/pegawai. Jika dilihat pada faktor motivasi usaha, hasil hipotesis yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara motivasi usaha dan keberhasilan usaha justru tidak terbukti. Karena hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel motivasi usaha berpengaruh secara tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha. Hal ini bertolak belakang dengan beberapa hasil penelitian yang telah dinyatakan pada telaah konsep dan studi terdahulu tentang motivasi usaha sebelumnya. Dyah Ayu Ardiyanti & Zulkarnen Mora Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha terhadap …. 176 P-ISSN 2089-1989 E-ISSN 2614-1523 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 2 JULI 2019 Dari hasil kuesioner yang diberikan oleh responden menunjukan bahwa dari beberapa indikator penelitian variabel motivasi usaha, secara umum memberikan gambaran bahwa motivasi bukanlah yang menjadi penyebab utama dari keberhasilan usaha mereka. Berdasarkan jawaban-jawaban yang diperoleh berdasarkan indikator penelitian untuk variabel motivasi usaha ini lebih banyak yang mengarah kepada jawaban kurang setuju atau tidak setuju. Indikator dari variabel tersebut meliputi ambition of freedom, seperti aktivitas lebih bebas, memiliki usaha sendiri, menjadi lebih dihormati, terdepan dalam menerapkan ide baru, mengembangkan hobi. Self realisation yaitu memperoleh posisi yang lebih baik di masyarakat, adanya tantangan, memotivasi serta memimpin orang lain, melanjutkan tradisi keluarga, mengimplemen-tasikan ide atau berinovasi. Phusing factors meliputi kehilangan pekerjaan, memperoleh pendapatan yang lebih baik, tidak puas pada pekerjaan sekarang. Sebagian besar responden menganggap bahwa perasaan lebih dihormati dan memperoleh posisi yang lebih baik di masyarakat bukanlah menjadi motivasi bagi mereka dalam berwirausaha. Kemungkinan hal ini karena secara kultural masyarakat di Provinsi Aceh, Kota Langsa khususnya, profesi/pekerjaan sebagai seorang wirausaha masih dianggap kurang bergengsi. Sedangkan profesi/pekerjaan yang lebih dihormati di masyarakat adalah sebagai PNS/ASN. Selanjutnya, dalam beberapa jawaban kuesioner, sebagian besar responden juga mengungkapkan bahwa keingingan untuk bisa mengimplementasikan ide atau berinovasi, mengembangkan hobi, merasakan tantangan, dan terdepan dalam menerapkan ide-ide baru juga tidak termasuk dalam salah satu faktor yang memotivasi mereka dalam berwirausaha. Faktor terbesar yang menjadi motivasi wirausaha pada sebagian responden adalah karena ingin melanjutkan tradisi keluarga, kehilangan pekerjaan, serta memperoleh pendapatan yang lebih baik. KESIMPULAN Berdasarkan pada data yang dikumpul-kan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap rumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan berdasarkan hasil uji t diperoleh hasil bahwa minat usaha secara parsial berpengaruh terhadap keberhasilan usaha para wirausaha muda di Kota Langsa. Sementara itu, berdasarkan hasil uji t juga diperoleh hasil bahwa motivasi usaha secara parsial berpengaruh secara tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha para wirausaha muda di Kota Langsa. Terakhir, hasil uji secara simultan menemukan hasil bahwa baik minat usaha maupun motivasi usaha secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha para wirausaha muda di Kota Langsa. Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut maka saran yang dapat diberikan adalah agar pihak-pihak yang terkait seperti Dinas Koperasi dan UKM ataupun organisasi pengusaha seperti HIPMI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Cabang Langsa diharapkan tetap memberikan pembinaan mental kepada para wirausaha muda ini agar dapat meningkatkan minat dan motivasi mereka dalam berusaha, selain juga berupaya memberikan pembinaan lain yang bersifat teknis. Hal ini karena minat dan motivasi yang tinggi dapat membuat kelangsungan hidup usaha yang dijalankan menjadi lebih berumur panjang. Lebih jauh, minat serta motivasi ini dapat dipupuk secara terus menerus melalui berbagai penguatan sehingga mampu menjaga konsistensi dan kestabilan usaha demi perkembangan kegiatan usaha para wirausahawan muda di Kota Langsa. DAFTAR PUSTAKA Agustina, C. dan Sularto, L. 2011. Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Studi Perbandingan antara Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Komputer. Prosiding PESAT Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil. Depok, tanggal 18-19 Oktober, Universitas Gunadarma. Aidha, Z. 2016. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Sumatera Utara. JUMANTIK. Vol. 1, No. 1, hal. 42-59. Dyah Ayu Ardiyanti & Zulkarnen Mora Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha terhadap …. 177 P-ISSN 2089-1989 E-ISSN 2614-1523 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 2 JULI 2019 Carsrud, A., Brännback, M., Elfving, J. dan Brandt, K. 2017. Motivations The Entrepreneurial Mind and Behavior. International Studies in Entrepre-neurship, Vol. 35, hal. 185-209. Daulay, 2010. Efikasi Diri dan Motivasi terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Fotocopy dan Alat Tulis Kantor di Kecamatan Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Skripsi. Medan Universitas Sumatera Utara. Fahmi, I. 2014. Kewirausahaan Teori, Kasus dan Solusi. Bandung Alfabeta. Gemima, D., Silaningsih, E. dan Yuningsih, E. 2016. Pengaruh Motivasi Usaha terhadap Keberhasilan Usaha dan Kemampuan Usaha sebagai Variabel Mediasi pada Industri Kecil Menengah Makanan Ringan Priangan Timur – Indonesia. Jurnal Manajemen Tekno logi. Vol. 15, No. 3, hal. 297-323. Ghozali, I. 2012. Aplikasi Analisis Multi-variate dengan Program SPSS. Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Guntoro, H. 2007. Hubungan Prestasi Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas II Tehnik Otomotif SMK Yapin Bekasi Tahun 2007. Skripsi. Semarang Fakultas Teknik Universitas Semarang. Handoko, H. 2012. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta BPFE Yogyakarta. Huarng, Mas-Tur, A. dan Yu, 2012. Factors Affecting the Success of Women Entrepreneurs. International Entrepreneurship and Management Journal. Vol. 8, No. 4, hal. 487–497. diakses tanggal 29 Maret 2019. diakses tanggal 29 Maret 2019. Ie, M. dan Visantia, E. 2013. Pengaruh Efikasi Diri dan Motivasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Pemilik Toko Pakaian di Pusat Grosir Metro Tanah Abang Jakarta. Jurnal Manajemen. Vol. 13, No. 1, hal. 36-48. Jonker, J. dan Baumgartner, R. J. 2017. Going One's Own Way Drivers in Developing Business Models for Sustainability. Journal of Cleaner Production. Vol. 140, No. 1, hal. 144-154. Minola, T., Criaco, G. dan Obschonka, M. 2016. Age, Culture, and Self-Employment Motivation. Small Business Economics. Vol. 46, No. 2, hal. 187–213. Muzaki, A. 2016. Pengaruh Karakteristik, Minat, dan Motivasi Wirausaha terhadap Keberhasilan Usaha pada UMKM Desa Jarak Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Skripsi. Kediri Universitas Nusantara PGRI. Nursalina. 2018. Faktor-Faktor yang Mem-pengaruhi Keberhasilan Usaha Mikro Kecil Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Makasar. Skripsi. Makasar Universitas Negeri Makasar. Rusdiana, 2014. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Bandung Pustaka Setia. Schaltegger, S. dan Burritt, R. 2018. Business Cases and Corporate Engagement with Sustainability Differentiating Ethical Motivations. Journal of Business Ethics. Vol. 147, No. 2, hal. 241–259. Subandono, A. 2007. Pengaruh Pembelajaran Life Skill Diklat Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa SMKN1 Semarang. Skripsi. Semarang Universitas Negeri Semarang Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung Alfabeta. Sunyoto, D. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Caps Publishing. Suryana. 2013. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta Salemba Empat. Tuskeroh. 2013. Pengaruh Motivasi dan Mental Berwirausaha pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Skripsi. Bintan Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan Riau. Venesaar, E. 2006. Students’s Attitudes and Intentions Toward Entrepreneurship at Tallinn University of Technology. TUTWPE Working Papers. No. 154, hal. 97-114. Dyah Ayu Ardiyanti & Zulkarnen Mora Pengaruh Minat Usaha dan Motivasi Usaha terhadap …. 178 P-ISSN 2089-1989 E-ISSN 2614-1523 JURNAL SAMUDRA EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO 2 JULI 2019 Virginia Barba-Sánchez, V. dan Atienza-Sahuquillo, C. 2017. Entrepreneurial Motivation and Self-Employment Evidence from Expectancy Theory. International Entrepreneurship and Management Journal. Vol. 13, No. 4, hal. 1097–1115. Wikanso. 2013. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa STKIP PGRI Ngawi. Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP Ngawi. Vol. 11, No. 1, hal. 13. diakses tanggal 25 Maret 2019. diakses tanggal 27 Maret 2019. ... Besides, business motivation creates a systematic relationship between a response and a certain state of motivation, one of which is profit. Thus, entrepreneurial motivation to get profit becomes one of the opportunities for business development and self-control Ardiyanti & Mora, 2019. Azizah 2013, his findings reveal that business motivation has no significant contribution to business development in Indonesia, the motivation of entrepreneurs is still low in doing business, due to lack of knowledge, skills and relationships in developing their business. ...... Business motivation is defined as a drive from within a person to start realizing their potential, such as creativity and innovation in making products that are of value to fulfill needs Ardiyanti & Mora, 2019. Indicators to measure business motivation used include 1 need for achievement NAch, individuals who have a high NAch level will have great potential in carrying out activities with a high level of responsibility, ability, effort, and risk for the expected results, including clear feedback on performance. ...... The results of this study support the research conducted by Yusniar 2017, Gemina et al. 2016. Meanwhile Ardiyanti & Mora 2019, that business motivation does not have a significant influence on business success. Based on those, it is hypothesized that H1 business motivation has positive and significant on business development ...... Jiwa kewirausahaan diperlukan untuk dapat menumbuhkan semangat dalam bisnis agar tidak mudah menyerah dan dapat bersaing dengan kompetitor. Menanamkan jiwa kewirausahaan pada generasi muda dapat meningkatnkan minat usaha dan motivasi usaha yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam berwirausaha Ayu & Zulkarnaen, 2019. Menurut Utari & Yusrik 2021, jiwa kewirausahaan merupakan salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu usaha. ...Meliza MelizaGenerasi muda memegang peranan penting dalam meningkatkan kuantitas dan kuliatas wirausahawan di Indonesia. Namun, mayoritas generasi muda saat ini tidak memilki jiwa kewirausahaan yang tangguh untuk dapat menghadapi tantangan usaha di masa yang akan dating. Alhasil, banyak wirausahawan muda di Indonesia mengalami kegagalan dalam berwirausaha atau tidak dapat mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang. Oleh karena itu kegiatan sosialisasi tentang pentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada generasi muda sangat diperlukan, Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat PkM dalam bentuk sosialisasi dilakukan di Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan. Kegiatan ini diikuti oleh Karang Taruna kelurahan Pringrejo. Tahap kegiatan meliputi identifikasi, sosialisasi, dan evaluasi. Hasil identifikasi pada tahap awal menunujukkan bahwa mayoritas peserta belum memiliki usaha. Sedangkan mayoritas peserta yang telah memiliki usaha menekuni usaha di bidang kuliner. Pada tahap evaluasi, terjadi peningkatan jumlah peserta yang memahami tentang pentingnya jiwa kewirausahaan dari 24% dari total peserta pada saat sebelum sosialisasi dilakukan menjadi 84% setelah dilaksanakan sosialisasi... The results of this study are similar to [3] with the research title "Influence of Business Interest and Business Motivation on The Success of Young Entrepreneurs in Langsa City" which proves that partially, Entrepreneurial Interest has a positive and significant effect on Business Succes. ...Ferdian DwiyantoI SolihinEntrepreneurship is one activity that can lead to economic growth for a country. The development of business in Indonesia is currently very rapid. This study tries to find out why student members of HIPMI PT Widyatama University have startup businesses. This study uses a qualitative method with a descriptive research type. The number of samples in this study were 30 students using simple random sampling method. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis and factor identification descriptive analysis. The results of the study show that the biggest cause that motivates students who are members of HIPMI PT Widyatama University already have their own business or business, namely wanting to earn additional income. The results of this study indicate that capital and network factors are one of the strongest causes for students to start a business when compared to social support. The results of this study are also expected to be a reference for students, especially for starting a business as one of the implementations of entrepreneurship DestianaJufri YandesAgus SantosaSyarif FadillahMSME actors need to pay attention to internal factors, namely entrepreneurial competence and entrepreneurial motivation as the strengths of MSMEs to achieve business success. The purpose of this study is to test the variable of entrepreneurial competence on business success through entrepreneurial motivation as an intervening variable to influence entrepreneurial competence on business success. The method used in this research is descriptive quantitative. Where the technique in collecting data by spreading questionnaires through google form as many as 120 respondents as culinary MSME actors in Serang Banten City. Then the collected data is processed using the SmartPLS application. The results revealed that entrepreneurial competence, especially in indicators of having a target time, being committed to entrepreneurship, and daring to take risks has the greatest value on the entrepreneurial competency variable because it has a good impact on business success and entrepreneurial motivation. Some indicators that do not contribute to the variables of entrepreneurial motivation are indicators of family traditions and job loss. On the other hand, the variable of entrepreneurial motivation as an intervening variable between entrepreneurial competence and business success indirectly does not have a positional and significant impact on business Gemina Sri HariniThe development of the micro, small, medium industry has rapid growth and development because it is able to survive amid the conditions of the economic crisis. The objectives of this study were 1 to analyze the influence of business environment, business management and creativity and innovation on business success simultaneously and partially in West Priangan; 2 Factors driving and inhibiting business success in West Priangan. Survey research methods and forms of descriptive and verification research. The research object of snack MSMI in West Priangan was 150 respondents. Sampling using random sampling techniques is based on areas that have the potential for industrial development industrial centers consisting of three regions, namely Bogor, Sukabumi and Cianjur. Then the questionnaire was tested with validity and reliability tests. The results of the test data were declared valid and reliable and carried out a classic assumption test for use in the regression test. The results showed that simultaneously the business environment, business management and creativity and innovation had a positive and significant effect on the success of business in West Priangan. Partially the business environment, business management and creativity have a positive and significant effect on business success. Innovation does not have a positive and significant effect on business success. Meanwhile, the driving factors for business success are the business environment, business management and creativity, and innovation is an inhibiting factor for business Latif Yuspandi PratamaZahruddin OdsayNova PratiwiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh unit usaha koperasi terhadap motivasi wirausaha peserta didik di Pondok Pesantren Nurul Wathan Kecamatan Banyuasin II. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Wathan yang beralamat di jalan tanjung Api-Api KM 85 Kecamatan Banyuasin II kabupaten banyuasin, pada semester genap Tahun Akademik 2020/2021 sejak bulan April s/d Juni 2021. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 90 orang dengan sampel sebanyak 72 orang. Data yang digunakan dalam penelitian melalui teknik kuisioner dan dokumentasi yang kemudian dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan bantuan Program SPSS IBM Statistic 23. Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian tentang pengaruh unit usaha terhadap motivasi berwirausaha di Pondok Pesantren Nurul Wathan Kecamatan Banyuasin II, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian bahwa ada pengaruh unit usaha terhadap motivasi berwirausaha sebesar 92,50% pengaruh unit usaha terhadap motivasi berwirausaha peserta didik Pondok Pesantren Nurul Wathan Kecamatan Banyuasin Andri YaniAgus SubandoroTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan produk dan kekuratan harga terhadap keputusan pembelian. Jenis penelitian ini dilakukan adalah penelitian penjelasan dengan menggunkan uji hipotesis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 100 responden yang merupakan pelanggan Super Indo cabang Semolowaru. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis regresi linier berganda dan diolah dengan menggunakan SPSS Versi 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel bebas ketersediaan produk dan keakuratan harga berpengaruh signifikan tterhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian. Secara pasrial yang dapat dilihat dari hasil uji t yang menunjukkan bahwa variabel ketersedian produk mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Sedangkan variabel keakuratan harga mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan hitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara parsial ketersediaan produk dan keakuratan harga memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sementara itu, analisis deskriptif menunjukkan dengan adanya ketersediaan produka, berbagai macam varian produk serta keakuratan harga yang terdapat di rak dan dilabel sama, maka akan meningkatkan minat seseorang untuk melakukan keputusan pembelian suatu produkThe research aims to examine the impact of entrepreneurial self-efficacy and entrepreneurial motivation on the success of the food and beverage F&B sector’s micro and small enterprises MSEs. The sample was selected using purposive sampling techniques from 267 MSE owners in the F&B businesses in Madiun City, Madiun Regency, and Magetan Regency, East Java, Indonesia. The test results of the hypothesis showed that 1 partially, self-efficacy entrepreneurship and entrepreneurial motivation are significantly positive on business success in micro and small F&B businesses in East Java, Indonesia; 2 entrepreneurial motivation acts as a partial mediation of the influence of self-efficacy entrepreneurship on the business success of micro and small businesses in the field of food and beverage in East Java, Indonesia; abd 3 simultaneously, self-efficacy entrepreneurship and the influence of entrepreneurial motivation are significantly positive on business success in micro and small businesses in the food and beverage fields of East Java, Indonesia. The results showed that self-efficacy and motivation in entrepreneurship are necessary because they affect business success, particularly in micro and small F&B businesses in Indonesia. Further research can explore other factors that influence business success by expanding the research area and other types of creative industry businesses. Further research could explore other factors influencing business success by expanding research areas, such as entrepreneurial leadership and innovative work effect of the economic crisis on the business world has been the drastic reduction in staff and this in turn highlights the need for self-employment and the creation of new companies to establish a solid industrial fabric to support the creation of wealth, employment and welfare. In this context, the aim of this research is to confirm a theoretical model based on Expectancy Theory to explain self-employment in terms of an individual’s motivation and ability to start a business. Because of the lack of additional information about entrepreneurial motivation, we conducted a field investigation of Spanish self-employed workers who had established a manufacturing company during the last three years. The results confirm the supposition that expectancy, instrumentality and valence enhance entrepreneurial motivation. This study concludes that businesses are created not only by those with the ability and aptitude to do so, but also by those with the GeminaEndang SilaningsihErni YuningsihSmall medium industries hereafter SMIs contributed meant to the national economic growth, as the driving regional development in technology, extending business opportunities, employment opportunities and the increase in added value. Research purposes analyze the influence business motivation in the ability of SMIs businesses; analyze the influence of the ability of SMIs businesses to SMIs business successful; analyze the influence business motivation to SMIs business successful through variable the ability of SMIs businesses as mediation. The research method is survey with the research form of descriptive verification. 150 SMIs manager ware observed using closed questionnaire through the test of path analysis. Research results that business motivation is affecting significantly and proportionally positive toward the ability of SMIs businesses, the higher business motivation would be followed by high of the ability of SMIs businesses. The ability of SMIs businesses is significantly and proportionally positive affect the SMIs business successful, the higher the ability of SMIs businesses would be followed by high of the SMIs business successful. The business motivation to influence the SMIs business successful through the ability of SMIs businesses as mediation is significant or acceptable, so business motivation influences the SMIs business successful through the ability of SMIs businesses. Keywords business motivation, business ability and business successful, small medium industries, snacks, East Priangan-IndonesiaThis paper explores links between different ethical motivations and kinds of corporate social responsibility CSR activities to distinguish between different types of business cases with regard to sustainability. The design of CSR and corporate sustainability can be based on different ethical foundations and motivations. This paper draws on the framework of Roberts 2003 which distinguishes four different ethical management versions of CSR. The first two ethical motivations are driven either by a reactionary concern for the short-term financial interests of the business, or reputational, driven by a narcissistic concern to protect the firm’s image. The third responsible motivation works from the inside-out and seeks to embed social and environmental concerns within the firm’s performance management systems, and the fourth, a collaborative motivation, works to bring the outside in and seeks to go beyond the boundaries of the firm to create a dialogue with those who are vulnerable to the unintended consequences of corporate conduct. Management activities based on these different ethical motivations to CSR and sustainability result in different operational activities for corporations working towards sustainability and thus have very different effects on how the company’s economic performance is influenced. Assuming that corporate managers are concerned about creating business cases for their companies to survive and prosper in the long term, this paper raises the question of how different ethical motivations for designing CSR and corporate sustainability relate to the creation of different business cases. The paper concludes by distinguishing four different kinds of business cases with regard to sustainability reactionary and reputational business cases of sustainability, and responsible and collaborative business cases for study the interplay between age and culture as driver of self-employment motivation, we examine cross-sectional age differences young to late adulthood in self-employment desirability and feasibility beliefs across different cultures. We utilize individual-level data from the 2012 Flash Eurobarometer survey collected in 21 countries total N = 13,963 individuals and culture-level data from the GLOBE project. Our results from multi-level regression analyses show similar curvilinear lifespan patterns in both desirability and feasibility beliefs, with a peak in young adulthood and a strong decline towards late adulthood. This general pattern of age differences in these motivational factors, however, differs significantly across cultural dimensions of uncertainty avoidance, institutional collectivism and performance orientation. Notwithstanding the limitations of cross-sectional data, the present results indicate that individual factors motivating self-employment are systematically intertwined with, and embedded in, both age and culture. Implications for theory and practice are models have received much attention in recent years due to their importance in the fundamental logic of every company. This paper is based on a qualitative, empirical research study conducted in cooperation with 10 Austrian companies in 2014 and it aims to investigate business models for sustainability in order to better understand how they operate and what the drivers for developing these business models are. This is a cross-industry sample covering companies showing notable sustainability activities. In fact, half of the companies were founded with the intention of complying with sustainability principles. The results show that business models incorporating aspects of sustainability do not differ substantially from traditional business models. However, they do require specific adaptations and extensions. Furthermore, the findings highlight the significance of company leaders in organizing change processes so as to encompass sustainable business practices. The findings reveal that business models undergo constant change, and that sustainability plays a central role, both internally and externally. The results gained allow for a deeper understanding of the motivational aspects and drivers needed in developing business models for sustainability, and serve as a solid basis for further research in this field. Urve VenesaarEne KolbreToomas PilisteThe objective of the current paper is to identify the students’ attitudes and intentions toward entrepreneurship, their personal characteristics and future plans in connection with entrepreneurship. The results of the empirical study are brought to evaluate the preparation of bachelor programme graduates and master students from Tallinn University of Technology different specialities for starting with entrepreneurship. The Likert scale is used for measurement of students’ attitudes based on their own opinions about motivations to start in business, the statements about their entrepreneurial characteristics and behavioural habits connected with business relations and organisations. In this context, the opinions of respondents about the obstacles met in starting a business and possible support needs are also a subject of this analysis, including the role of university to foster entrepreneurial initiative among students. The research results showed that despite a considerable share of respondents thinking about entrepreneurship, most of them do not want to start business after graduation, but postpone this to a more distant future. Based on the students’ previous thoughts about and connections with entrepreneurship, or their plans for the future, we can identify differences in the motives to start a business ambition for freedom, self-realisation, and pushing factors, as well as in personal characteristics, skills to participate in business relations and behaviour in organisation. The personal characteristics and behaviour typical of entrepreneur are correlated positively with the intention to start a new venture in the near future. However, we can also find some exceptions and interesting connections based on the student’s status, specialty economic or technical specialities and degree of study. The paper seeks to provide clarification so as to understand these differences, as well as suggestions for increasing the role of universities in developing students’ entrepreneurial behaviour and improving entrepreneurship policies in order to stimulate entrepreneurial initiative among students Kun-Huang HuarngAlicia Mas-TurTiffany Hui-Kuang YuThe main purpose of this paper is to examine the relation that exists between the skills possessed by women entrepreneurs and their motivations, barriers and performance. Thus, on the theoretical framework we review literature some aspects that are related to the skills required of a business owner level of education, previous occupational experience, and prior business expertise and management skills. The analysis undertaken shows that the lack of education and managerial skills of women business owners are two of the most important variables when it comes to understanding the motivations and the difficulties they have to The Entrepreneurial Mind and BehaviorA CarsrudM BrännbackJ ElfvingK BrandtCarsrud, A., Brännback, M., Elfving, J. dan Brandt, K. 2017. Motivations The Entrepreneurial Mind and Behavior. International Studies in Entrepreneurship, Vol. 35, hal. Diri dan Motivasi terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Fotocopy dan Alat Tulis Kantor di Kecamatan Penyabungan Kabupaten Mandailing NatalR W DaulayDaulay, 2010. Efikasi Diri dan Motivasi terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Fotocopy dan Alat Tulis Kantor di Kecamatan Penyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Skripsi. Medan Universitas Sumatera Teori, Kasus dan SolusiI FahmiFahmi, I. 2014. Kewirausahaan Teori, Kasus dan Solusi. Bandung Alfabeta.
PolaPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011. Jurnal Ilmiah Universitas Diponegoro. Arisman. 2018. Jurnal Samudra Ekonomi ddan Bisnis, Volume: 9, No.1. P-ISSN: 2089 - 1989. E-ISSN: 2614-1523. Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta. Unit Penerbit dan
AllJournal Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis Jurnal Penelitian Ekonomi Akuntansi (JENSI) Dewi Rosa Indah. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Samudra, Langsa Aceh . Author-ID : 3524876; Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance.
JurnalEkonomi Syariah Keunggulan Bersaing menurut Kim dan Mauborgne mengatakan bahwa dalam pasar persaingan terdapat dua samudra yaitu samudra merah (Red Ocean) dan samudra biru (Blue Ocean). Samudra merah merupakan ruang pasar yang sudah dikenal batasan-batasannya dalam industri dan aturan-aturan persaingan sudah diketahui. Samudra biru
INOVASI Jurnal ekonomi, keuangan dan manajemen is a scientific journal in the field of economics and management published four times a year (in Febr, May, Agust & Nov). Nationally Accredited based on the Decree of the Minister of Research, Technology and Higher Education, Number 21/E/KPT/2018, 9 July 2018. pISSN: 0216-7786 eISSN: 2528-1097.
. 231 36 450 340 95 468 324 465
jurnal samudra ekonomi dan bisnis